Solar Cell Terbesar menjadi Obyek Wisata di Jepang
Pemerintah Jepang telah menetapkan persyaratan utilitas
lokal membeli 100 persen daya dari instalasi surya lebih dari 10 kilowatt untuk
jangka waktu 20 tahun. Promosi untuk penggunaan energi terbarukan ini dimulai
pada Juli 2012 lalu dan akhirnya mulai beroperasi pada 1 November 2013.
Penggunaan panel solar kini sudah sampai ke rumah-rumah pribadi.
Memanfaatkan panas matahari pun mulai dikenal luas mampu
berfungsi dengan baik sebagai pengganti tenaga listrik. Namun, panel solar
seringkali dipandang hanya sekadar "tempelan".
Untuk itulah, Archdaily mempertanyakan pandangan tersebut
setelah Kagoshima Nanatsujima Mega Solar Power Plant di Jepang menempatkan
panel solar sebagai inti konstruksi. Kagoshima Nanatsujima Mega Solar Power
Plant merupakan pembangkit listrik bertenaga 70 megawatt yang mampu mengalirkan
listrik pada 22.000 rumah.
Saat ini, dengan hadirnya panel solar raksasa itu, Jepang
berhasil "menyulap" pembangkit listrik tersebut menjadi tujuan
wisata. Seperti dikutip dalam Metropolismag.com, pembangkit listrik ini
merupakan infrastruktur luar biasa yang tampak seperti lapangan terbang alien,
lengkap dengan dek observasi, ruang melihat pemandangan, dan ruang pamer ilmu
pengetahuan. Semua fitur unik ini seolah menjadi pigura bagi pemandangan cantik
di dekat gunung berapi Sakurajima.
Publik pun bisa menikmati panel surya ini sebagai
"hiburan" baru. Pasalnya, fasilitas tur disediakan untuk pengunjung,
pelajar, dan wisatawan dengan panorama luas di sekilingnya. Pengunjung bisa
berkeliling menikmati fasilitas berupa ruang-ruang informasi yang relevan
tentang isu-isu lingkungan serta stimulus dalam pemahaman sumber daya energi
terbarukan untuk ruang publik Jepang.
Kagoshima Nanatsujima Mega Solar Power Plant juga merupakan
fasilitas solar terbesar di Jepang. Fasilitas tersebut dibangun oleh raksasa
perusahaan elektronik Kyocera sebagai respon simbolis bencana nuklir Fukushima
2011 lalu. Panel surya ini menempati areal seluas 1,27 juta meter persegi atau
sama dengan 27 stadion bisbol. Saking besarnya, tampilannya dari udara tampak
seperti bandar udara.
Sebelum bencana, nuklir berpotensi menjadi salah satu sumber
energi ramah lingkungan bagi negara tersebut. Namun, Jepang kini terpaksa
beralih dari solusi tersebut.
Sayangnya, pembangkit listrik ini memiliki kemampuan
terbatas. Maka itu, keberadaan tidak benar-benar mengubah keadaan. Hanya saja,
dengan dibangunnya fasilitas pembangkit listrik ini, Bloomberg mencatat, Jepang
berhasil mengukuhkan diri sebagai pasar solar cell yang berkembang tercepat di
dunia.Via :kompas.com ;designboom.com
0 komentar:
Posting Komentar