BAB 3
“MERUMUSKAN SOLUSI MASALAH”
DISUSUN OLEH :
NAMA : RUDIYANTO
NO : 24
KELAS : XTKR 3
SMKN 1 KALIJAMBE
TAHUN PELAJARAN
2012/2013
A.
PILIHAN GANDA BAB 3
JAWABAN
1
|
C
|
2
|
C
|
3
|
B
|
4
|
E
|
5
|
C
|
6
|
B
|
7
|
C
|
8
|
B
|
9
|
C
|
10
|
D
|
11
|
E
|
12
|
C
|
13
|
D
|
14
|
C
|
15
|
B
|
B.
URAIAN
JAWABAN
1. Pengertian masalah menurut Djarwanto:
a. Masalah adalah suatu hambatan dalam pencapaian
tujuan.
b. Masalah adalah suatu keadaan yang membuat kita
ragu-ragu, bingung,
cemas untuk memutuskannya.
c. Masalah adalah kesenjangan antara sesuatu yang
diinginkan dengan
kenyataan.
d. Masalah adalah tindakan penyimpangan dari norma
atau aturan yang
berlaku.
e. Masalah adalah kesulitan yang menggerakkan orang
untuk
memecahkannya.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam teknik pemecahan masalah:
a. Kemampuan Mengatasi Rasa Takut
Penyebab kegagalan
seseorang dalam berwirausaha adalah besarnya rasa takut yang berlebihan. Teknik
pemecahan masalah yang harus dilakukan pertama kali adalah kalahkan rasa takut
Anda yang ternyata hanya sebuah perasaan yang berlebihan.
b. Kemampuan Berpikir Kreatif
Kreativitas adalah ilmu
atau cara untuk mengolah sebuah masalah untuk dijadikan sebuah peluang,
manfaat, penambahan ilmu pengetahuan, nilai tambah, pengalaman serta informasi
yang berguna di kemudian hari. Betapa pentingnya kreativitas dalam teknik
penyelesaian masalah, baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun ketika Anda
bekerja atau berwirausaha.
3. Jenis-jenis rasa takut ketika memulai berwirausaha:
a. Takut ditertawakan orang.
b. Takut rugi.
c. Takut bangkrut atau jatuh miskin.
d. Takut kelelahan.
e. Takut stress.
f. Takut terlihat bodoh.
g. Takut mencoba.
4. Cara mengalahkan rasa takut dalam memecahkan masalah:
a. Ketakutan itu hanya persepsi saja. Coba Anda
lihat lebih detail lagi dan
uraikan masalahnya.
b. Pelajari dari segala hal sehingga ketakutan Anda
berkurang.
c. Ketakutan terkadang mengada-ada saja, hal ini
dikarenakan gelapnya
pikiran, tidak tahu harus
berbuat apa.
d. Masuklah ke dalam rasa takut itu. Ketakutan itu
hanya tampak luarnya saja
yang buruk tetapi tidak di
dalamnya.
e. Ketakutan itu ada karena tekanan mental dan
psikologis Anda akan
kesempurnaan.
Cobalah dengan
ketidaksempurnaan dan biarkan Anda mengenali
masalahnya secara
jelas dan jernih.
f. Persiapan yang semakin baik akan membuat rasa
takut berkurang. Semakin
Anda Mengetahui keadaan yang
terjadi dan hal-hal apa yang menghambat,
maka ketakutan itu akan
menghilang dengan sendirinya.
g. Buatlah rasa takut itu sekecil mungkin atau
nyaris tidak ada artinya.
h. Mulailah dari yang bisa Anda kerjakan. Ciptakan
kepercayaan diri terlebih
dahulu baru Anda
mendapatkan keberanian.
5. Perbedaan antara masalah dan bukan masalah:
|
Masalah
|
Bukan Masalah
|
1. Keterkaitan dengan usaha/ kegiatan dan persoalan saat itu
|
1. Langsung
|
1. Tidak berkaitan langsung
|
2. Manfaat
|
2. Ada
|
2. Belum ada (saat itu)
|
3. Apakah sudah pernah dialami sebelumnya?
|
3. Belum
|
3. Bisa sudah dan bisa juga belum pernah dialami.
|
4. Hasrat untuk menyelesaikan segera
|
4. Ada
|
4. Belum tentu ada
|
6. Jenis-jenis masalah dalam usaha:
a. Masalah yang Bersifat Terkendali
Masalah yang bersifat terkendali adalah masalah yang timbul karena suatu
hal akibat kesalahan manusia, kerusakan alat, atau kejadian di luar kendali system
tetapi masih dapat dikendalikan.
b. Masalah Kritis
Masalah kritis adalah masalah yang harus segera diselesaikan sesegera
mungkin karena memengaruhi kelancaran dari kegiatan lainnya.
c. Masalah yang Bersifat Tidak Terkendali
Masalah yang bersifat tidak terkendali adalah masalah yang bersifat
tiba-tiba.
Anda tidak bisa mengendalikan faktor penyebabnya, yang bisa dilakukan tanpa
melakukan antisipasi dan proaktif untuk meminimalkan dampak perubahannya.
7. Macam-macam cara mencari dan menentukan alternatif pemecahan masalah:
1. Merumuskan masalah dengan melihat faktor
penyebabnya.
2. Pengumpulan data riil (nyata) dan fakta-fakta
yang ada terlebih dahulu.
Data-data yang dikumpulkan
berkaitan dengan:
a. aliran (flow) proses keputusan
manajemen,
b. dampak kualitas,
c. aliran (flow) proses pekerjaan dan
prosedur pekerjaan,
d. pihak lain (suplier, pemasok,
mitra, bank, dan pesaing),
e. alat, mesin, dan sarana yang digunakan,
f. sumber daya manusia (karakter
operator, keterampilan pengguna, standar keahlian dengan pengetahuan pekerja,
kriteria pendidikan yang disyaratkan, dan uraian pekerjaan),
g. area, lokasi, lingkungan, dan tempat
kerja,
h. cuaca, iklim, dan situasi,
i. pihak luar perusahaan
(pesaing baru, perubahan pola persaingan, tren atau gaya persaingan, perubahan
peraturanbaik dari pemerintah atau dunia, masalah pajak dan perijinan, masalah
tuntutan sosial, dan dampak perusahaan terhadap lingkungan AMDAL (analisis
mengenai dampak lingkungan).
3. Membuat kerangka keputusan terlebih dahulu
beserta solusinya.
4. Mengadakan riset, baik itu dalam bentuk audit
(pemeriksaan) data atau penelusuran di lapangan.
8. Jenis alternatif pemecahan masalah:
1. Pemecahan Masalah Tunggal
Langkah-langkah pemecahan
masalah tunggal:
a. Mengidentifikasi masalah, apakah dianggap
sebagai masalah, atau bukan masalah.
b. Tentukan faktor penyebab.
c. Analisis dampak masalah tunggal tersebut
terhadap sistem dan prosedur kerja, proses manajemen, kualitas produk, harga,
aspek keuangan, sarana dan prasarana, mesin dan peralatan, dan dampak terhadap
pihak luar (pelanggan).
d. Setelah ditentukan dampaknya, kemudian
lakukan langkah keputusan perbaikan langsung.
Langkah perbaikan bisa berupa:
· Surat keputusan
manajemen tentang langkah perbaikan.
· Perubahan kebijakan
perusahaan.
· Perubahan peraturan
perusahaan.
· Perubahan tata tertib.
· Perbaikan prosedur
kerja.
· Pelatihan (training)
dan pengarahan kembali dari supervisor, manajer, atau pimpinan
perusahaan.
e. Melakukan langkah perbaikan.
f. Amati dampak lain dari
pelaksanaan perbaikan dan lakukan perbaikan ulang jika diperlukan.
g. Buatlah catatan penting dari analisa
pemecahan masalah tersebut untuk dijadikan dokumen yang suatu saat bisa
diperlukan.
2. Pemecahan Masalah Simultan Tunggal ( Beruntun)
Caranya
sama dengan pemecahan masalah tunggal, namun untuk analisia dampak
dan identifikasinya lebih
panjang, lebih teliti, lebih detail, dan dilakukan secara
sequensial (beruntun)
sehingga masalah bisa diselesaikan dengan tuntas dan
diawasi secara saksama.
3. Pemecahan Masalah Kompleks
Pemecahan masalah kompleks
sedikit berbeda dengan masalah tunggal.
Perbedaannya adalah sebagai
berikut:
a. Proses identifikasi dan faktor penyebabnya
lebih kompleks. Untuk itu, sebaiknya dibuat pohon masalah (decision tree)
dan factor penyebabnya.
b. Analisa dampaknya lebih banyak dan
kompleks (contoh: kerusakan mesin).
c. Proses langkah identifikasinya, lebih
teliti dan dipelajari dengan baik dan saksama. Bila perlu dilakukan riset dan
uji coba ( trial) di lapangan secara langsung dan dicatat
serta ditelusuri dampak-dampaknya.
d. Proses pengambilan keputusan perlu
dilakukan dalam rapat manajemen tingkat direksi dan manajer.
e. Lebih focus dari masalah simultan tunggal.
f. Lebih lama waktunya.
g. Lebih luas dampaknya.
h. Lebih besar biayanya bila terjadi
kesalahan dalam pengambilan keputusan.
i. Lebih berisiko.
9. Kunci sukses pemecahan masalah:
a. Bersikap tenang.
b. Berpikir positif.
c. Berpikir detail dan imajinasikan dampaknya
secara global (luas), agar bisa diketahui
hal-hal yang akan terjadi
di luar kendali.
d. Melakukan uju dan riset di lapangan bila
diperlukan.
e. Berpikir kreatif dalam memecahkan
masalah.
f. Berorientasi inovatif dalam mengambil
langkah-langkah pemecahan masalah untuk
membuat terobosan yang
kreatif sehingga masalah dapat dirubah menjadi peluang,
gagasan, ide, dan
keunggulan.
g. Memperluas informasi, pengetahuan, dan wawasan
yang berhubungan dengan
analisa masalah tersebut
sebelum mengambil keputusan.
h. Mengusahakan bertanya pada orang yang
berpengalaman dalam bisnis atau masalah
tersebut. Gali pengetahuan sebanyak mungkin.
i. Mencari dan merekrut orang-orang yang
kompeten untuk membantu dalam proses
pemecahan masalah.
j. Hindari rasa malu bila terjadi masalah karena
itu hal yang wajar.
k. Percaya diri dan keyakinan diri yang kuat
sebagai kunci sukses terakhir.
10. Cara mengidentifikasi masalah dan factor penyebabnya:
a. Pelajari terlebih dahulu apakah
jenis masalah itu bersifat kritis, terkendali, atau
tidak
terkendali.
b. Pelajari apa dampak dari masalah
tersebut, berskala besar atau kecil, bersifat biasa
atau luar
biasa, lalu mulailah buat alur dari dampaknya.
c. Telusuri masalah dari awal sampai
akhir hingga faktor-faktor penyebabnya.
d. Uraikan satu persatu faktor
penyebabnya dan mulailah menghubungkan keterkaitan
dari
masing-masing faktor.
e. Temukan faktor-faktor penyebabnya
hingga bila diselesaikan akan berdampak
bagaimana? Baik
atau belum cukup baik?
C.
0 komentar:
Posting Komentar